Kajian Semiotika Pada Anime Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba


Pendahuluan

Pada era globalisasi saat ini banyak anak muda yang sangat senang menonton kartun yang diproduksi oleh Jepang yang biasa kita sebut dengan kata AnimeAnime adalah kata singkatan yang merujuk pada animasi buatan Jepang yang digambarkan dengan tangan atau teknologi komputer. Anime itu sendiri adalah singkatan dari “animeeshon” sehingga dibaca anime yang dicirikan melalui sebuah gambar berwarna-warni yang bergerak dan menampilkan tokoh-tokoh dari berbagai cerita. Hal ini sangat dipengaruhi oleh gaya gambar dari manga (suatu komik khas Jepang). Manga mengacu pada buku komik Jepang, yang seriesnya kebanyakn dibuat menjadi kartun, biasanya disebut dengan Anime (Alber, 2018).Tidak hanya anak muda, banyak juga orang dewasa sampai anak-anak gemar menonton Anime karena visualnya yang menarik dan eye pleashing serta jalan cerita yang sangat menarik.

Salah satu Anime yang cukup terkenal dan banyak disukai oleh orang-orang dari seluruh dunia tidak terkecuali juga di Indonesia adalah Anime Demon Slayer atau bahasa Jepangnya Kimetsu No Yaiba. Cerita yang disajikan dalam Anime ini sangat menarik dengan mengangkat kisah seorang bocah penjual kayu bakar bernama Kamado Tanjiro yang menjadi pembasmi iblis setelah keluarganya dibunuh oleh iblis dan adiknya yang bernama Nezuko berubah menjadi iblis. Dalam Anime ini tidak hanya keseruan semata untuk menjadi hiburan pelepas penat ataupun mengisi waktu tetapi banyak juga perspektif semiotika yang terkandung dalam Anime Demon Slayer ini. karena ada beberapa hal yang bisa dilihat dari sisi perspektif semiotika dalam Anime ini maka saya selaku penulis sangat tertarik untuk mengangkat Demon Slayer untuk menjadi bahan kajian tulisan saya kali ini.


Rumusan Masalah

1. Apa manfaat kita setelah menonton serial Anime Demon Slayer?

2. Pesan apa yang terdapat dalam Anime Demon Slayer dilihat dari perspektif semiotika?


Pembahasan

Semiotika atau ilmu ketandaan adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), Indikasi, Penunjukan, Kemiripan, Analogi, Metafora, Simbolisme, Makna, dan Komunikasi. dalam mengkaji tanda-tanda dalam istilah Barthes semiologi pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai (to signify) dalam hal ini tidak dapat dicampuradukan dengan mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda (Barthes, 1988:179 dalam Kurniawan, 2001:53). 

Ada beberapa episode pada Anime Demon Slayer yang penulis rasa sangat menarik untuk dibahas dan dikaji serta mempunyai pesan yang mengandung unsur semiotika berikut contohnya:

1. Episode 1 Demon Slayer

Kamado Tanjiro berjuang menghalangi sang pilar air pembasmi Iblis yang bernama Gyu Tomioka yang berusaha membunuh adiknya Nezuko yang sudah berubah menjadi iblis. Dengan gemetar dan ketakutan Tanjiro menghadapi Gyu untuk menghalanginya membunuh adik kandungnya yang sudah menjadi Iblis. Tanpa pantang menyerah akhirnya dengan kecerdikan yang ia gunakan saat mengelabui penjahat akhirnya membuat Gyu kalah dan sadar akan potensi yang dimiliki Tanjiro.

-Penanda: Tanjiro gemetar dan ketakutan saat menghadapi pilar air Gyu Tomioka.

-Petanda: Tanjiro gemetar dan ketakutan tanda bahwa ia sangat kesusahan dan panik karena harus menghalangi pilar pembasmi iblis yang ingin membunuh satu-satunya adik Tanjiro yang telah berubah menjadi iblis.

-Makna: Gemetar dan memunculkan ekspresi panik merupakan response perasaan yang ditunjukan oleh seseorang sebagai ungkapan tidak berani dan ketakutan.

-Pesan Moral: Pantang menyerah menghadapi sang pilar demi melindungi adiknya adalah hal yang sangat patut dicontoh karena kita harus berjuang untuk melindungi orang yang kita sayangi.


2. Demon Slayer Arc Mugen Train

Saat pilar matahari Rengoku kalah dan dibunuh oleh Iblis Upper Moon Tanjiro yang sudah kewalahan dan memiliki tubuh yang lemah karena habis melawan musuh yang kuat masih berteriak dan berjalan sekuat tenaga sambil melempar Nichirin (Samurai Pembasmi Iblis) hingga rusak ke arah Iblis Upper Moon yang melarikan diri karena hari hampir pagi.

-Penanda:  Tanjiro berteriak dan berjalan sekuat tenaga untuk melemparkan Nichirinnya ke Iblis Upper Moon.

-Petanda: Berteriak dan berjalan sekuat tenaga walaupun tubuh sudah lemah dan energi terkuras habis adalah tanda dari sifat yang pantang menyerah walaupun dalam keadaan tertekan.

-Makna: Makna dalam berteriak dan memaksakan berjalan walaupun dalam kondisi yang sangat tidak masuk akal adalah sebagian dari ekspresi seseorang untuk memunculkan emosi pantang menyerah.

-Pesan Moral: Jangan cepat untuk menyerah walaupun dalam keadaan sesulit apapun dan tertekan sekalipun.


3. Demon Slayer Episode 10 Arc Entertainment District

Tengen Uzui sang pilar suara dan Tanjiro mengimbangi dan bersusah payah melawan Gyutaro dan Daki ia kehilangan tangan dan Tanjiro mengeluarkan kekuatan kekuatan nafas matahari yang melampaui batas kemampuan yang dimilikinya disitu terlihat latar belakang Gyutaro dan Daki sang Iblis Upper moon yang kelam dan akhirnya menjadi Iblis. Walaupun sang pilar kehilangan tangan dan Tanjiro sudah sekarat ia tetap memaafkan perbuatan Gyutaro dan Daki lakukan di Entertainment District sehingga membuat keduanya pergi dengan tenang.

-Penanda: Bersusah payah melawan sampai kehilangan tangan dan melampaui batas kekuatan sampai sekarat saat melawan iblis tidak membuat Uzui dan Tanjiro tidak memaafkan apa yang telah ia perbuat sebelumnya.

-Petanda: Memaafkan kejadian yang sudah terjadi membuat kedua karakter mempunyai sifat yang rendah hati.

-Makna: Memaafkan dan merelakan apa yang sudah terjadi adalah halyang sangat bijak untuk diterapkan.

-Pesan Moral: Rendah hati dan memaafkan satu sama lain adalah hal yang harus tetap dilestarikan dan diterapkan dalam kehiduapn sehari-hari.

Dari beberapa episode tersebut kita dapat mempelajari nilai moral yang ada dalam Anime tersebut.


Kesimpulan:

1. Manfaat yang kita dapat dalam menonton Anime Demon Slayer kesimpulannya adalah dapat menambah edukasi, wawasan, nilai moral, dan hiburan sekaligus dalam menyimak Anime ini.

2. Dalam Anime Demon Slayer kita dapat melihat sisi baik, pantang menyerah, dan menghadapi hal ketakutan terbesar kita yang direpresentasikan dalam bentuk Anime dan dapat kita terapkan dalam kehiduapn sehari-hari.


Referensi:

-The Hero’s Journey of Kamado Tanjirou in Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba oleh Savitri Khairunnisa Ikhtiari, Isti Siti Saleha Gandana. Dalam artikel yang dimuat oleh Ejournal UPI.

-Pemburu Iblis Terkuat! Ini 9 Pilar dalam Anime Kimetsu no Yaiba oleh IDN TIMES. Dimuat dalam artikel IDN TIMES.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kira-kira kajian seperti apa yang bisa dilakukan selain menggunakan semiotika?

Objek Kajian dan Analisis Semiotik (Opening Theme dari Anime Attack On Titan final season part 2)

Kajian Literature